Hubert Darryl Daryanto
Kesan: Saya belajar bagaimana cara mendidik anak usia dini dan belajar memahani berbagai karakter anak yang berbeda-beda. Saya juga senang bisa mengajar di PAUD walaupun pada kenyataannya karena karakter setiap anak yang berbeda, maka mengajar di PAUD perlu menggunakan cara yang berbeda kepada setiap anak. Karena setiap anak mempunyai cara belajarnya masing-masing.
Pesan: Hargai setiap sifat dan perilaku setiap anak. Jika mereka salah dalam berperilaku, lakukan pendekatan agar anak dapat berubah. Dan yang paling penting adalah. Jadilah diri sendiri, lakukan lah hal yang bisa anda lakukan menggunakan cara anda sendiri. Jika anda merasa cara anda salah, perbaikilah. Karena sebelum mengurus orang lain kita harus mengatur diri kita sendiri lebih baik terlebih dahulu agar sifat-sifat yang bersifat buruk tidak menular kepada orang lain, apalagi dalam hal mengajar anak di PAUD karena usia mereka masih dini, jadi jika mereka melihat seseorang kemungkinan besar mereka akan mengikutinya.
William J H
Kesan : Saat pertama, semua kelihatan sulit dan berantakan, namun tidak disangka anak-anak TK Mori sangat terdisiplin untuk anak usia mereka, pengalaman mengajar pun lebih mudah, menurut saya, pengalaman ini sangat berharga walaupun cuma beberapa hari saja, mulai dari mengajar hingga berkomunikasi dengan anak usia dini cukup rumit namun tentu bisa dilakukan dengan semangat dan ke-ingintahuan. TK Mori merupakan lapangan pengajaran yang luar biasa bagi kami semua, terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan dan semoga TK Mori tetap berkembang menjadi apa yang diimpikan.
Pesan : Semua kelihatan sulit jika tidak dicoba, pengalaman seperti ini tidak boleh dilewatkan sia-sia Beri sedikit kemauan dan pengalaman ini akan menjadi berharga. Jangan takut berkomunikasi kepada anak usia dini, mereka bahkan menerima setiap kita apa adanya.
Albert Liputra
kesan dan pesan saya selama di pelajaran saya mengajar di paud adalah ternyata tidak mudah mengajar anak-anak usia dini, apalagi jika mereka masih polos oleh karena itu ketika saya mengajar, saya harus benar-benar serius agar tidak salah kata. mengajar anak usia dini pun juga harus dengan keadaan yang tidak jenuh(bosan) karena pada saat usia mereka, kalo gaya mengajar saya seperti saya mengajar anak SD atau SMP mungkin mereka jadi bosan. tapi yang saya pelajari dari mereka adalah walau sikap mereka berbeda-beda, tapi mereka semua tetap senang bermain bersama teman satu kelas seperti keluarga(istilahnya dapat menghargai perbedaan satu sama lain dan masih menerima sesama mereka apa adanya) hal seperti inilah yang harus lebih saya terapin juga dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proyek luar kelas ini saya sangat senang dapat belajar bersama dengan anak-anak TK Mori, karena ketika saya sedang mengajari, anak-anak aktif di kelas dapat membawa suasana kelas menjadi senang dan enak, terutama pada saat istirahat, biasanya saya kalo dalam sekolah dulu pas SD yang saya lakukan pada saat istirahat hanya main HP, tapi disini saya diajak oleh anak-anak untuk ikut bermain bersama mereka, dan saya kagum saja soalnya mereka itu tidak memandang siapa kita atau kalau kita lebih tua, mereka mau main dengan siapa saja.
Dido Frans
Saya memiliki banyak kesan setelah mengajar selama 4 hari di tk mori. Dari kesan yg menarik dan unik juga hal yang sangat berkesan tentang anak anak di sana. Saya melihat bahwa cara mengajar anak itu berbeda beda menurut saya di usia mereka yang dini mereka memiliki keunikan tersendiri dan menurut saya keunikan inilah yang membuat guru untuk terus mengembangkan keunikan mereka dan juga mengajari mereka tentang apa saja hal hal yang baik dan yang buruk. Dalam hari pertama saya selama di tk mori saya memiliki kesusahan dalam mengajar anak anak kerena belum terbiasa dan mungkin anak anak masih tidak merasa terbuka kepada saya di hari pertama saya mengajar. Namun setelah beberapa hari pendekatan yang saya dan kelompok saya lakukan berjalan dengan lancar, seiring waktu saya melihat ada beberapa dari merek yang mulai terbuka dan mungkin menganggap kami sebagai teman mereka juga. Walau mengajar di waktu yang singkat ini saya merasa mendapat banyak manfaat dalam mengajar anak anak. tidak hanya anak anak yang mendapat mengalaman baru dari proses ajar mengajar dari kami tapi kami pun juga mendapat pengalaman baru dari mengajar mereka. Pesan saya untuk tk mori supaya tetap mendidik anak anak seperti sekarang karena saya melihat bahwa tk mori mendidik anak anak nya dengan baik dengan cara mengajar dan juga pendekatan kepada anak yang efektif membuat mereka menjadi lebih percaya diri itu lah menurut saya tugas yang memang seharusnya di lakukan oleh seorang guru. Dari situ saya berfikir bahwa menjadi guru bukan lah pekerjaan yang mudah. Menjadi guru adalah pekerjaan yang mulia jadi pesan saya adalah untuk semua murid hargailah guru kalian karena kalian tidak akan tau seberapa susah dan sabar nya menjadi seorang guru.
Nathaniel Hansen
Kesan: Sebelum saya melakukan proyek paud ini, saya sudah memiliki bayangan di kepala saya akan bagaimana paud ini akan berjalan. Mengajar - selesai. Saya pikir ini merupakan tugas yang mudah. TK Mori menjadi pengalaman pertama saya dalam mengajar secara formal - pengalaman yang bagus pula. Tetapi saat saya tiba mengajar berdampingan bersama ibu Irma, saya mulai menyadari betapa susahnya tugas seorang guru TK. Seorang guru TK harus dapat menarik perhatian anak anaknya, mengajar dengan penuh energi dan antusias, dan tetap bersabar kepada anak anak kecil yang masih nakal dan suka berlari-lari bandel. Bagi seseorang yang memiliki batas kesabaran yang tidak terlalu tinggi, ini merupakan tugas yang cukup menantang bagi saya. Karena saya ingin melakukan tugas saya sebaik mungkin, saya harus memaksa diri saya untuk meninggalkan sifat-sifat dan kebiasaan saya sementara, lalu menjadi orang yang friendly dan cheerful untuk melayani anak-anak. Ini sulit bagi saya tetapi pada akhirnya, anak-anak pun menyukainya. Saya dipuji oleh ibu Irma dan saya merasa senang. TK Mori telah mengajarkan saya bahwa guru guru kita telah berusaha sebaik mungkin untuk mengajar dan itu bukanlah hal yang mudah. Pengalaman ini merupakan pengalaman yang saya hargai dan saya berharap untuk kesuksesan ibu Irma dan seluruh staf-staf TK Mori di masa depan yang akan datang.
Pesan: Dalam pelaksanaan paud kali ini, kesimpulan pesan moral saya adalah agar kita menghormati orang-orang yang telah bekerja keras untuk kita. Tentunya kita telah menyadari bahwa guru-guru kita telah bekerja keras bagi kita, maka itu janganlah kita meremehkan pahlawan-pahlawan zaman sekarang ini yang telah mendidik kita hingga kita bisa lulus sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Pesan moral ini tidak terbatas di guru saja tetapi juga untuk semua orang yang telah berjasa bagi masyarakatnya.
Bagi saya pelaksanaan paud kali ini sudah optimal, tetapi sempat terjadi konflik bahwa kelas lain diberikan surat oleh dosen untuk diberikan kepada pihak paud. Mungkin hal tersebut dapat disetarakan kepada semua mahasiswa agar tidak terjadi kesalah-pahaman.
Titan Al Kahfi
Pelajaran yang saya dapat dari kegiatan mengajar tersebut adalah bahwa tidak gampang menjadi seorang guru.
Hal itu saya rasakan ketika hari pertama mengajar di K2, dimana anak-anak belum mempercayai kami sehingga mereka kebanyakan takut-takut, hanya diam saja malah ada yang tidak tertarik sehingga dia menguap bosan pengen tidur.
Itu merupakan sebuah tantangan awal bagi kami, dari situ kami menyusun strategi bagaimana supaya materi atau kegiatan yang akan kita lakukan itu sesuai dengan mereka. Kami buat kegiatan itu tidak membosankan supaya anak-anak bisa enjoy dengan materi yang kami sampaikan.
Saya sendiri awalnya sebenarnya kurang suka anak kecil, karena menurut saya mereka paling susah dikasih tahu. Tapi dari kegiatan mengajar ini, saya menghilangkan pikiran negatif tersebut. Karena ternyata anak-anak di TK Mori ini disiplin, sehingga memudahkan kami menertibkan mereka walaupun masih ada sebagian yang perlu kami ajak untuk mau duduk menyimak.
Selama mengajar disana, ternyata anak-anak merasa bahwa kita bertujuh sudah seperti bagian dari mereka. Karena saya dengar sendiri dari bu Irma, dia bilang ketika ada hari dimana kita tidak mengajar, mereka mencari-cari kami.
Mereka juga tidak kaku berinteraksi dengan kami, walaupun kami beda jauh umurnya tapi seiring waktu mereka tidak takut-takut lagi.
Tiba hari dimana kami selesai mengerjakan tugas kami mengajar, kami menyempatkan diri untuk pamitan dengan mereka dan foto bersama. Itu merupakan sebuah peristiwa yang tidak akan pernah saya lupakan. Banyak sekali moral value yang saya dapat dari kegiatan ini.
Pesan saya adalah, dengan mengetahui perjuangan guru dalam melakukan tugasnya yaitu mengajar, kita hendaknya sebagai muridnya harus selalu menghargainya karena sungguh ilmu yang kita dapatkan tidak akan menjadi berkah kalau kita tidak respect dengan guru kita.
Mereka juga manusia, yang memiliki hak yang sama satu sama lain yaitu ingin dihargai.
Kenneth Kho
Saya disana mendampingi anak-anak akhirnya memahami sulitnya menarik perhatian anak-anak. Bu Irma terkadang harus menggunakan nada tinggi terutama untuk menarik perhatian anak yang hiperaktif. Di TK mori saya mulai memahami bahwa pada anak usia TK, sebenarnya calistung itu bukan tujuan utamanya. Tujuan utama anak belajar di TK itu lebih kepada motorik,pembentukan karakter, bagaimana sopan santun, bagaimana anak tidak takut berhadapan dengan orang lain, anak bisa mandiri. Di TK mori sendiri, anak-anak sudah tidak takut dengan kami, karena sudah dididik dengan benar, orang tua juga tidak boleh mengantar melewati gerbang. Bahkan kata Bu Irma, anak-anak mencari kami ketika kami tidak ada. Ternyata mendidik anak agar bisa seperti ini tidak mudah, apalagi setiap anak memiliki tingkah laku yang berbeda. "guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa", kalimat ini sungguh tepat menggambarkan jasa seorang guru.
Pesan : Hargailah jasa seorang guru, karena untuk menjadikan kalian seperti sekarang ini tidak mudah. Kalau menurut saya terutama guru TK dan SD awal. Karena mendidik anak anak jelas lebih sulit dibandingkan mengajar matematika ke anak SMP. Apabila anda menjadi pihak yang mendidik anak, mungkin guru atau orang tua, ingatlah bahwa terkadang anda membutuhkan kesabaran ekstra, anda juga terkadang harus melakukan pendekatan yang berbeda untuk setiap anak.
CB Pancasila - The Magnificent 7
Sabtu, 13 Januari 2018
Jumat, 03 November 2017
Laporan
BAB 1 Pendahuluan
Latar Belakang
Kualitas pendidikan di indonesia saat ini sudah meningkat di bandingkan dari tahun tahun sebelumnya. Dapat di buktikan dari Laporan resmi Pemantauan Pendidikan Global (GEM) 2016 pada Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Data laporan GEM 2015 memperlihatkan angka partisipasi kasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) meningkat, dari 28 persen pada 2001 menjadi 70,06 persen pada 2015.
Walaupun sudah menunjukan hasil yang meningkat tetapi masih ada beberapa hal yang harus lebih di tingkatkan lagi sebagai contoh pendidikan di daerah terpencil masih terbilang rendah di bandingkan pendidikan yang ada di perkotaan, terutama di bagian fasilitas yang kurang memadai dan juga sarana yang di sediakan oleh pemerintah.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) sendiri adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan bagi anak sejak lahir sampai menjadi usia 6 tahun dalam mengembang kan per kembangan kognitif (daya pikir) dan karakter. Upaya pembangunan karakter ini sangat penting agar nantinya .anak dapat menanggapi atau memahami suatu hal dengan benar.
Walaupun sudah menunjukan hasil yang meningkat tetapi masih ada beberapa hal yang harus lebih di tingkatkan lagi sebagai contoh pendidikan di daerah terpencil masih terbilang rendah di bandingkan pendidikan yang ada di perkotaan, terutama di bagian fasilitas yang kurang memadai dan juga sarana yang di sediakan oleh pemerintah.
Pendidikan memiliki peran penting dalam membangun generasi muda, terutama dalam kalangan usia dini. Tapi kesadaran pentingnya pendidikan dalam usia dini masih sangat rendah terutama di kalangan anak-anak.
Oleh karena itu mengingat betapa pentingnya pendidikan di kalangan anak-anak, kami dari kelompok 1 kelas LN01 ingin memberikan sedikit kontribusi untuk pendidikan dengan cara mengajar TK Mori dalam program community service kami.
Rumusan Masalah
1. Banyaknya orang yang tidak merasa pendidikan usia dini penting bagi masa depan
2. Kurangnya kemampuan belajar anak
3. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap sesamanya
4. Kurangnya kemampuan soft skill mahasiswa
Tujuan Kegiatan
- Untuk meningkat-kan rasa ingin tahu dalam betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan di kalangan usia dini.
- Untuk mengembangkan jiwa sosial kepada sesama anggota kelompok.
- Untuk menambah sosialisasi.
- Untuk membangun solidaritas dalam berkelompok.
- Untuk membantu anak-anak di usia dini.
Manfaat Kegiatan
- Kepada Pihak yang Dituju
- Meningkatkan rasa ingin tahu dalam betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan
- Membantu komunitas dalam mengajar anak
- Meningkatkan kreatifitas anak
- Meningkatkan kemampuan membaca kata dan kalimat
- Memahami cara berhitung dengan lebih baik
- Kepada Pihak Sukarelawan
- Mengembangkan kesadaran sosial terhadap masyarakat
- Mengembangkan solidaritas terhadap sesama
- Lebih mengenal tentang sistem belajar anak usia dini
- Melatih soft skill dalam mengajar
- Meningkatkan rasa percaya diri
BAB 2 Metode Kegiatan
Tempat dan Waktu Kegiatan
Tempat : TK Mori
Waktu : 20 Oktober 2017 - 3 November 2017
Metode Kegiatan
- Materi Pembelajaran
- Mengenalkan pembelajaran tentang ilmu pengetahuan yang mendasar dalam kehidupan sehari-hari.
- Materi yang diajarkan antara lain berhitung sederhana, membaca dan menulis, dan pekerjaan tangan seperti mewarnai dan prakarya.
- Materi yang disampaikan juga mengandung nilai-nilai karakter agar anak-anak juga berkembang dari sisi karakter.
- Cara Pembelajaran
- Dengan menggunakan permainan yang dapat membuat pembelajaran semakin menyenangkan.
- Dengan menggunakan video yang dapat membantu proses pembelajaran
- Dengan menggunakan gambar sebagai penjelas materi pelajaran
- Dengan membuat berbagai prakarya untuk mengasah kreatifitas mahasiswa.
BAB 3 Konsep
Topik: berhitung
- Perkenalan terhadap angka angka dengan isyarat tangan dan permainan menghitung. Perkenalan terhadap angka angka ini dimulai secara bertahap (1-5, 1-10, etc.).
- Memulai untuk melakukan perhitungan dasar (pertambahan). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan isyarat tangan dan permainan menghitung.
- Memulai untuk melakukan perhitungan dasar (pengurangan). Perhitungan juga dilakukan dengan isyarat tangan dan permainan menghitung.
Tujuan: tujuan dari bab ini adalah agar anak-anak dapat menggunakan nalarnya untuk menghitung. Isyarat tangan dan permainan menghitung digunakan untuk mempermudah bagi anak-anak untuk mengerti dan menjaga agar kondisi classroom tetap fun.
Topik: membaca
- Perkenalan terhadap huruf-huruf alfabet. (A-Z)
- Mencoba membaca kata-kata pendek. (3-4 huruf)
Tujuan: tujuan dari bab ini adalah agar anak-anak dapat menggunakan nalarnya untuk membaca. Dengan menggunakan objek disekitar kita untuk dijadikan subjek untuk dieja oleh anak-anak akan membuat pengajaran ini lebih menyenangkan.
Topik : menulis
Dengan menggunakan pengetahuan dari topik membaca, murid akan diajarkan untuk menulis huruf-huruf dan kata-kata tersebut secara bertahap. Murid akan menuliskan huruf-huruf tersebut dengan mengikuti kertas bertitik berbentuk huruf-huruf untuk melatih muscle memory anak dalam menulis.
Tujuan : tujuan dari bab ini adalah untuk melatih anak-anak untuk dapat menulis secara perlahan. Dengan menggunakan kertas bertitik-titik, anak-anak dapat mengikuti titik-titik tersebut dan belajar untuk menulis secara perlahan dan bertahap.
Topik : mewarnai
- Dengan menggunakan buku panduan menggambar (gambar dengan menyambungkan titik-titik yang akan membentuk sebuah gambar) anak-anak akan mencoba mengikuti titik-titik yang terdapat dalam buku untuk membentuk suatu gambar.
- Setelah berhasil menyambungkan semua titik-titik menjadi suatu gambar, anak-anak akan mewarnai gambar tersebut menurut kreativitas mereka.
Tujuan: tujuan dari kegiatan bab ini adalah untuk mengajari anak-anak cara menggambar dan mewarnai. Kegiatan ini juga akan meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak dalam menggambar dan mewarnai.
Topik : prakarya
- Mengajak anak-anak untuk origami sesuai panduan bapak guru.
Diharapkan para siswa dapat meningkatkan kreatifitas dalam membuat benda dengan melipat kertas origami.
BAB 4 Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan ini kami dapat mengajar anak-anak dalam berbagai hal seperti contoh kami memperkenalkan lebih dalam tentang cara berhitung untuk mereka dengan pemahaman yang mudah mulai dari cara berhitung angka lalu mengajarkan mereka tentang cara pertambahan dan juga pengurangan dengen menggunakan isyarat tangan dengan tujuan anak-anak dapat menggunakan nalarnya untuk membaca. Dengan menggunakan objek disekitar kita untuk dijadikan subjek untuk dieja oleh anak-anak akan membuat pengajaran ini lebih menyenangkan.
Dalam topik membaca kami memperkenalkan tentang huruf-huruf alfabet lalu cara membaca kata kata pendek dan juga cara pengejaannya dengan tujuan agar anak-anak dapat menggunakan nalarnya untuk membaca. Dengan menggunakan objek disekitar kita untuk dijadikan subjek untuk dieja oleh anak-anak akan membuat pengajaran ini lebih menyenangkan.
Dengan menggunakan pengetahuan dari topik membaca, murid akan diajarkan untuk menulis huruf-huruf dan kata-kata tersebut secara bertahap. Murid akan menuliskan huruf-huruf tersebut dengan mengikuti kertas bertitik berbentuk huruf-huruf untuk melatih muscle memory anak dalam menulis, dengan tujuan untuk melatih anak-anak untuk dapat menulis secara perlahan. Dengan menggunakan kertas bertitik-titik, anak-anak dapat mengikuti titik-titik tersebut dan belajar untuk menulis secara perlahan dan bertahap.
Hasil terakhir adalah mengajarkan anak-anak tentang cara bergambar yang baik dan benar dengan mengikuti garis lalu mengambar menurut kreativitas mereka. Tujuan dari hal ini adalah untuk mengajari anak-anak cara menggambar dan mewarnai. Kegiatan ini juga akan meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak.
Hasil terakhir adalah mengajarkan anak-anak tentang cara bergambar yang baik dan benar dengan mengikuti garis lalu mengambar menurut kreativitas mereka. Tujuan dari hal ini adalah untuk mengajari anak-anak cara menggambar dan mewarnai. Kegiatan ini juga akan meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak.
BAB 5 Kesimpulan
Tugas ini telah membantu kami belajar tentang pengalaman baru karena ini memberi kami kesempatan untuk berinteraksi dengan anak-anak. Dengan adanya aktivitas ini, kami belajar banyak hal dari belajar berinteraksi dengan anak-anak yang masih sangat muda. Awalnya kami merasa sulit untuk berinteraksi dengan anak-anak tapi seiring berjalannya waktu, kami berhasil menemukan cara untuk mendekati mereka. anak-anak di sana selalu gembira meski beberapa di antaranya sangat pendiam dan bahkan ada yang takut dengan kami, kami pun mencoba berbagai macam pendekatan dengan mereka agar mengerti pola pikir dan tidak hanya menjaga mereka tetapi juga menjadi teman mereka. Kami belajar bahwa mengajar anak-anak membutuhkan banyak usaha dan kesabaran. tugas ini telah membuat kami untuk menjadi lebih sabar terhadap semua orang dan kami juga harus menggunakan cara yang berbeda untuk berinteraksi dengan orang yang berbeda dan juga dengan usia yang berbeda tentunya. Ini merupakan pengalaman yang luar biasa bagi kami untuk mengenal dan bertemu anak-anak bahkan untuk mengajar dan membantu anak-anak.
Kamis, 02 November 2017
Pertemuan 5: Hari Mengajar 4
Kelas: LN01
Dosen: ANTONIUS ATOSÖKHI GEA
Hari/tanggal: Kamis, 2 November 2017
Pukul: 08:00-10:30
Lokasi: TK Mori, Jl. Kp. Ciater II, Lengkong Karya, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310
Tim yang hadir:
1. Titan Al Kahfi (2101635126)
2. Hubert Darryl Daryanto (2101630730)
3. Albert Liputra (2101633663)
4. Kenneth Kho (2101627351)
5. Dido Frans (2101634602)
6. Nathaniel Hansen (2101634110)
7. William J Hutama (2101675451)
Laporan Kegiatan
7. William J Hutama (2101675451)
Laporan Kegiatan
Hari Kamis, 2 November 2017 adalah hari terakhir kami mengajar anak-anak di TK Mori. Kegiatan dimulai seperti biasa dengan senam pagi dan dilanjutkan dengan pelatihan untuk mereka yang ikut lomba, setelah itu kami semua masuk ke kelasnya masing-masing.
Di K1 Kak Hansen mengajarkan anak-anak untuk menyusun puzzle bertemakan ikan. Lalu Kak Hansen juga memberikan story telling buat anak-anak.
Di K2 Kak Titan mengajarkan anak-anak untuk menggambar kambing, sambil diajarkan cara menggambarnya, Kak Dido pun juga mengajarkan tentang hal-hal ilmiah binatang tersebut (hewan ternak atau hewan peliharaan, beranak atau bertelur, dll). Setelah itu Kak Albert menilai hasil gambar dari anak-anak sambil Kak Titan dan Kak Dido membagi tugas mereka berikutnya, yaitu mewarnai gambar kambing!!!. Tapi disaat mewarnai, bu guru meminta bantuan kita untuk mengajarkan anak-anak cara membaca kosa-kata yang benar (seperti rusak, paman, pulang, dll). Jadinya saat tugas mewarnai banyak yang belom selesai. tetapi kita senang sekali bisa mengajarkan anak-anak cara membaca, dan walaupun begitu, kami agak kesulitan juga, karena ada anak yang masih belum bisa mengucapkan huruf "R" atau "N" atau suara mereka yang kecil sehingga kami harus meminta mereka mengulang berbicara lagi.
Di K1 Kak Hansen mengajarkan anak-anak untuk menyusun puzzle bertemakan ikan. Lalu Kak Hansen juga memberikan story telling buat anak-anak.
Di K2 Kak Titan mengajarkan anak-anak untuk menggambar kambing, sambil diajarkan cara menggambarnya, Kak Dido pun juga mengajarkan tentang hal-hal ilmiah binatang tersebut (hewan ternak atau hewan peliharaan, beranak atau bertelur, dll). Setelah itu Kak Albert menilai hasil gambar dari anak-anak sambil Kak Titan dan Kak Dido membagi tugas mereka berikutnya, yaitu mewarnai gambar kambing!!!. Tapi disaat mewarnai, bu guru meminta bantuan kita untuk mengajarkan anak-anak cara membaca kosa-kata yang benar (seperti rusak, paman, pulang, dll). Jadinya saat tugas mewarnai banyak yang belom selesai. tetapi kita senang sekali bisa mengajarkan anak-anak cara membaca, dan walaupun begitu, kami agak kesulitan juga, karena ada anak yang masih belum bisa mengucapkan huruf "R" atau "N" atau suara mereka yang kecil sehingga kami harus meminta mereka mengulang berbicara lagi.
Video Pertemuan Ke-5
Pertemuan 4: Hari Mengajar Ke 3
Kelas: LN01
Dosen: ANTONIUS ATOSÖKHI GEA
Hari/tanggal: Rabu, 1 November 2017
Pukul: 08:00-10:30
Lokasi: TK Mori, Jl. Kp. Ciater II, Lengkong Karya, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310
Tim yang hadir:
1. William J Hutama (2101675451)
2. Titan Al Kahfi (2101635126)
3. Hubert Darryl Daryanto (2101630730)
4. Albert Liputra (2101633663)
5. Kenneth Kho (2101627351)
6. Dido Frans (2101634602)
7. Nathaniel Hansen (2101634110)
Laporan Kegiatan
Hari Rabu, 1 November 2017 merupakan hari yang spesial karena kami juga membantu para guru mempersiapkan anak-anak untuk lomba memasukkan lomba ke dalam keranjang, kami semua memperagakan bagaimana cara memasukkan bola ke dalam keranjang kepada anak-anak, setelah itu kami duduk dan menyaksikan anak-anak yang akan berlatih untuk lomba sekaligus menyemangati mereka. Setelah itu, kami semua masuk kelas. Hari ini adalah hari yang rada membingungkan karena kelas kami digabung, K1 dengan K2 jadi kami bingung akan mengajari apa, padahal Hansen yang mengajar di K1 sudah menyiapkan film untuk ditonton bareng-bareng dengan anak-anak K1, tapi Albert juga sudah menyiapkan Materi tentang Sains binatang ayam untuk K2, tetapi, karena Hansen harus mempersiapkan proyektor, laptop, dll. jadinya kami mengajari mereka tentang sains binatang ayam! sekaligus setelah itu dilanjutkan mewarnai gambar ayam dan anak ayam menggunakan crayon. dan setelah itu kami menilai gambar-gambar yang sudah diwarnai anak-anak selagi mereka makan. setelah mereka makan, proyektor dan laptop yang hansen siapkan sudah siap sehingga kami semua menonton bareng tentang kehidupan-kehidupan dibawah laut sampai pulang.
Laporan Kegiatan
Hari Rabu, 1 November 2017 merupakan hari yang spesial karena kami juga membantu para guru mempersiapkan anak-anak untuk lomba memasukkan lomba ke dalam keranjang, kami semua memperagakan bagaimana cara memasukkan bola ke dalam keranjang kepada anak-anak, setelah itu kami duduk dan menyaksikan anak-anak yang akan berlatih untuk lomba sekaligus menyemangati mereka. Setelah itu, kami semua masuk kelas. Hari ini adalah hari yang rada membingungkan karena kelas kami digabung, K1 dengan K2 jadi kami bingung akan mengajari apa, padahal Hansen yang mengajar di K1 sudah menyiapkan film untuk ditonton bareng-bareng dengan anak-anak K1, tapi Albert juga sudah menyiapkan Materi tentang Sains binatang ayam untuk K2, tetapi, karena Hansen harus mempersiapkan proyektor, laptop, dll. jadinya kami mengajari mereka tentang sains binatang ayam! sekaligus setelah itu dilanjutkan mewarnai gambar ayam dan anak ayam menggunakan crayon. dan setelah itu kami menilai gambar-gambar yang sudah diwarnai anak-anak selagi mereka makan. setelah mereka makan, proyektor dan laptop yang hansen siapkan sudah siap sehingga kami semua menonton bareng tentang kehidupan-kehidupan dibawah laut sampai pulang.
Latihan memasukan bola ke dalam keranjang
Mengajarkan anak tentang binatang ayam
Menilai gambar yang sudah diwarnai
Nonton bareng
Video Pertemuan Ke-4
Selasa, 31 Oktober 2017
Pertemuan 3 : Hari mengajar 2
Kelas: LN01
Dosen: ANTONIUS ATOSÖKHI GEA
Hari/tanggal: Jumat, 27 Oktober 2017
Pukul: 08:00-10:00
Lokasi: TK Mori, Jl. Kp. Ciater II, Lengkong Karya, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310
Tim yang hadir:
1. William J Hutama (2101675451)
2. Titan Al Kahfi (2101635126)
3. Hubert Darryl Daryanto (2101630730)
4. Albert Liputra (2101633663)
5. Kenneth Kho (2101627351)
6. Dido Frans (2101634602)
7. Nathaniel Hansen (2101634110)
Laporan Kegiatan
Hari Jum'at, 27 Oktober 2017 merupakan hari khusus dimana anak-anak belajar tentang agama masing-masing , ada 2 kelas yang aktif pada hari Jum'at yang dibedakan sesuai agama mereka , yakni kelas beragama Islam dan Kristen . Pada kelas Kristen , anak-anak mendengarkan cerita Alkitab lalu mewarnai gambar yang disediakan.
Sedangkan pada kelas Islam, anak-anak diajarkan untuk berwudhu, sholat Dhuha & berjamaah, Dzikir & doa-doa setelah sholat, dan Surah-Surah pendek seperti An-Nas, Al-Ikhlas, Al-Lahab, dll. Setelah itu, kami ikut mewarnai bersama mereka.
Laporan Kegiatan
Hari Jum'at, 27 Oktober 2017 merupakan hari khusus dimana anak-anak belajar tentang agama masing-masing , ada 2 kelas yang aktif pada hari Jum'at yang dibedakan sesuai agama mereka , yakni kelas beragama Islam dan Kristen . Pada kelas Kristen , anak-anak mendengarkan cerita Alkitab lalu mewarnai gambar yang disediakan.
Sedangkan pada kelas Islam, anak-anak diajarkan untuk berwudhu, sholat Dhuha & berjamaah, Dzikir & doa-doa setelah sholat, dan Surah-Surah pendek seperti An-Nas, Al-Ikhlas, Al-Lahab, dll. Setelah itu, kami ikut mewarnai bersama mereka.
Video Pertemuan Ke-3
Pertemuan 2: Hari Mengajar 1
Kelas: LN01
Dosen: ANTONIUS ATOSÖKHI GEA
Hari/tanggal: Rabu, 25 Oktober 2017
Pukul: 07:00-11:00
Lokasi: TK Mori, Jl. Kp. Ciater II, Lengkong Karya, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310
Tim yang hadir:
1. William J Hutama (2101675451)
2. Titan Al Kahfi (2101635126)
3. Hubert Darryl Daryanto (2101630730)
4. Albert Liputra (2101633663)
5. Kenneth Kho (2101627351)
6. Dido Frans (2101634602)
7. Nathaniel Hansen (2101634110)
Pada hari Rabu, 25 Oktober 2017 kami mulai mengajar di TK Mori dengan dibagi 2 kelompok, 3 anggota untuk mengajar di kelas K1, 3 anggota lagi mengajar di kelas K2, dan 1 anggota sebagai dokumenter
Laporan Kegiatan
Pertemuan di hari Rabu ini adalah pertama kalinya kami bertemu dengan murid-murid TK Mori. Di hari pertama ini, kami bertujuh ikut mendampingi murid-murid apel pagi dan bernyanyi bersama.
Kumpul Bersama
Setelah itu kami mulai mendampingi sesuai kelompok mengajar....
K1 (Hansen, Kenneth, William)
Kami ikut mendampingi guru untuk mengajar . Anak-anak diperkenalkan dengan berbagai binatang peliharaan melalui nyanyian dan tarian , kemudian anak-anak belajar berhitung dan menulis angka 1 sampai 10 , anak-anak juga diperkenalkan dengan bayangan melalui bayangan binatang dan kemudian menyelesaikan puzzle seperti memilih bayangan sesuai dengan binatang yang ada dan puzzle mencari jalan melalui maze menuju binatang peliharaan yang hilang.
Kegiatan ini sangat esensial untuk mengajar anak-anak usia dini , selain asyik dan seru , tidak hanya keterampilan dalam berpikir , namun juga anak-anak aktif bergerak dan melatih saraf motorik mereka untuk menulis dan menggambar.
Kegiatan ini sangat esensial untuk mengajar anak-anak usia dini , selain asyik dan seru , tidak hanya keterampilan dalam berpikir , namun juga anak-anak aktif bergerak dan melatih saraf motorik mereka untuk menulis dan menggambar.
Foto Kegiatan di Kelas K-1
K2 (Albert, Dido, Hubert, Titan)
Disini, kita ikut membantu guru mengajar anak-anak tentang angka. Kita menulis angka di depan papan tulis, lalu anak-anak diminta untuk menjawab angka berapa yang kita tulis di depan papan tulis. Anak-anak berhasil menjawabnya dengan baik, setelah itu kami membagikan buku-buku mereka yang isinya adalah soal tentang menulis angka yang telah disiapkan oleh guru.
Kami berempat menyebar di kelas lalu membimbing anak-anak tersebut dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Setelah semua selesai mengerjakan, kami membagikan kertas mewarnai kepada anak-anak. Terakhir kami ikut menghabiskan waktu dengan bermain bersama mereka.
Foto Kegiatan di Kelas K-2
Video Pertemuan ke-2
Mengenai Sekolah
TK Mori
Mandiri dan Disiplin
Sekolah TK Mori sendiri cukup unik menurut kami , tidak seperti sekolah lain , sekolah ini mengutamakan quality daripada quantity . Teknik penerimaan anak dilihat daripada pandangan dan harapan orang tua setiap anak , dikarenakan sekolah ini hanya mau menerima anak-anak dari orang tua yang berharap untuk anaknya dilatih mandiri bukan pintar , Bu Irma selaku kepala sekolah TK Mori tau pentingnya pendidikan moral dan kemandirian anak-anak usia dini . pendidikan character building diutamakan daripada ilmu dan kepintaran anak-anak .
Anak-anak TK Mori diharuskan untuk olahraga setiap hari Senin sampai Kamis , sebelum masuk kedalam kelas anak-anak harus melepas sepatu dan mencuci tangan masing-masing . Dalam proses belajar mengajar , anak-anak harus aktif dan fokus . setelah selesai belajar , anak-anak akan makan bersama sesuai kelas , tentunya diwajibkan mencuci tangan sebelum makan , anak-anak ini sudah mandiri dan tidak ada yang meminta bantuan untuk mencuci tangan , begitu juga saat makan , anak-anak sudah dapat makan secara mandiri tanpa bantuan orang tua atau guru . Begitu juga saat pulang , anak-anak meletakkan alat tulis dan buku pelajaran mereka sendiri sesuai laci yang disediakan , mereka juga memakai kaus kaki dan sepatu sendiri . Menunjukkan betapa mandiri dan disiplin anak-anak TK Mori.
Pendidikan Moral
Anak-anak TK Mori sudah mulai menabung , setiap hari jumat , orang tua akan menjadiakan sedikit uang untuk mereka , mereka akan memberi persembahan amal dan menabung dalam tempat yang disediakan . Pada waktu tertentu , TK Mori akan mengadakan baazar kecil atau pergi berekreasi , disanalah mereka akan menggunakan uang hasil tabungan mereka . Disini anak-anak dilatih untuk menabung dan memberi , sesuatu yang tidak banyak anak usia dini mengerti .
Anak-anak TK Mori terdiri dari berbagai latar belakang , terutama Agama . Karena itu TK Mori memiliki kegiatan unik dimana anak-anak memberi kepada temannya sesuai dengan hari keagamaan .
misalnya pada saat Natal , seluruh anak-anak mengadakan acara natal dan tukar kado . Alhasil , anak-anak TK Mori sudah mengenal keberagaman dan sudah mengenal hari-hari besar keagamaan . Hal ini sangat baik sehingga tidak ada tembok pemisah karena perbedaan agama , semua anak sudah mengenal tradisi agama-agama yang berbeda.
Berani dan Pecaya Diri
Anak-anak TK Mori sudah belajar untuk mandiri , orang tua tidak boleh menemani anaknya dalam lingkungan sekolah , sehingga anak-anak mulai melatih percaya dirinya tanpa perlu bantuan orang tua . Saat kami datang untuk memulai proses pelajaran , anak-anak tampak percaya diri dan tidak takut , sesuatu yang tidak sering bisa dilihat di setiap sekolah , terutama TK . Anak - anak TK Mori sendiri sering mengikuti lomba dan meraih prestasi . Mereka tidak pernah takut atau perlu pendamping saat lomba , sehingga saat anak Tk lainnya merasa takut dan tidak percaya diri , anak-anak TK Mori berani menyalami setiap juri yang ada dan mengikuti lomba sendiri tanpa perlu didampingi saat lomba . Alhasi TK Mori berhasil meraih banyak prestasi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir .
Langganan:
Postingan (Atom)